Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Bola
Potensi gempa berbeda dengan Prediksi gempa
PLN2025-02-15 17:58:58【Bola】9rakyat jam tangan
Perkenalantogel hk bonaMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Kampung Tanggap Bencana/KTB merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mitigasi bencana, hal i asianbookie livescore 90
Kampung Tanggap Bencana/KTB merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mitigasi bencana,asianbookie livescore 90 hal ini dimaksudkan agar masyarakat senantiasa siap dan tanggap apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. Kota Yogyakarta yang terletak di daerah yang memiliki Potensi bencana gempa bumi baik tektonik berupa pergeseran lempeng bumi maupun gempa vulkanik akibat erupsi gunung berapi mendorong kita untuk senantiasa menempa diri dan tanggap bencana.Pada hari Minggu, 21 Juli 2019, Warga Kampung Jagalan Beji di Kelurahan Puwokinanti, Pakualaman bersama BPBD Kota Yogyakarta menggelar simulasi bencana gempa bumi, Simulasi yang diikuti oleh masyarakat, warga kampung yang telah dilatih sebagai relawan tanggap bencana, Kepolisian, Koramil, Puskesmas, Tagana, dan berbagai organisasi maupun relawan kebencanaan. Simulasi bencana gempa dengan berbagai kemungkinan dari mulai jatuhnya korban akibat terkena reruntuhan bangunan, hingga adanya lansia, anak-anak dan ibu hamil yang harus mendapatkan prioritas dalam proses evakuasi bahkan adanya orang gila dan terjadinya tindak pidana pencurian. Semua kemungkinan tersebut harus siap diantisipasi para relawan yang tergabung dalam KTB. Ditandai suara sirene yang meraung-raung dan hiruk pikuknya pengungsi akibat panik terjadinya gempa, ratusan orang berhamburan menuju titik evakuasi yang telah ditentukan, para relawan pun bergerak untuk mengevakuasi korban yang membutuhkan pertolongan, berbekal radio komunikasi dan petunjuk keluarga korban satu persatu korban bisa dievakuasi. Camat Pakualaman, Cahyo Wijayanto menyampaikan bahwa simulasi ini bagian dari gladi lapang mitigasi bencana,dimana masyarakat menjadi garda depan dalam simulasi agar bila terjadi bencana sudah memiliki gambaran apa yang harus dilakukan. Dan melalui simulasi ini antara masyarakat dengan relawan dan Pemerintah Kota bisa harmonis bekerjasama dalam satu kesatuan langkah antisipasi bencana.
Heroe Poerwadi, Wakil Walikota Yogyakarta didampingi Kepala BPBD dan angggota DPRD Kota Yogyakarta menyampaikan arahan disela-sela proses simulasi bencana tersebut, bahwa simulasi adalah proses untuk berlatih agar saling memahami apa yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana, warga hendak jalan menuju kemana, dimana jalan yang aman dan terdekat untuk proses evakuasi, dimana letak tempat pengungsian, sedangkan bagi para relawan adalah menerapkan ilmu yang telah dipelajari, dimana para korban berada, apa yang harus dilakukan pada para korban. Dengan standar operasional kebencanaan kita tahu apa yang harus dilakukan dan bisa saling bekerjasama, saling melengkapi dalam bertindak. Selain itu juga ada standar tata kelola yang berisi alur tata kelola yang menghubungkan dari satu kejadian, ke kejadian berikutnya untuk dipadupadankan menjadi sinergitas. Dengan simulasi ini kita bisa mempraktekkan berbagai teori dalam pembelajaran guna diketahui kekurangan dan kelebihan dalam mengambil tindakan antisipasi bencana gempa bumi. Harapannya melalui simulasi kita dapat membentuk masyarakat yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana, terlebih Kampung Jagalan Beji merupakan KTB yang ke 102. Selain berlatih dan bersimulasi hendaknya KTB jagalan beji bisa merajut kerjasama dengan kTB atau oraganisasi relawan bencana yang lain. Dengan bekerjasama satu sama lain kita bisa bahu membahu, bergotong royong mewujudkan kawasan Tanggap Bencana yang terbentang luas dari ujung ke ujung di Kota Yogyakarta. Sedangkan terkait berita potensi gempa besar di pantai selatan Jawa, hendaknya dibedakan kata potensi dengan prediksi, kalau potensi semua tempat yang berada di lempeng bumi berpotensi gempa tektonik akibat tumbukan atau pergeseran lempeng bumi, sedangkan prediksi sampai sekarang belum ada ilmu pengetahuan atau alat yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa, oleh karena itu masyarakat tidak perlu cemas atas pemberitaan tersebut, namun kita mesti waspada dan tanggap bila terjadi bencana,teriring doa Semoga Alloh SWT memberikan kita daya dan kekuatan dalam menghadapi berbagai kejadian dalam hidup dan kehidupan dengan selamat dan iman, amin. (ant)
Besar!(535)
Artikel sebelumnya: BPS Kota Yogya Lakukan Pendataan Sosial Ekonomi Mulai 15 Oktober
Artikel selanjutnya: IPM Kota Yogyakarta Mencapai Level Tinggi 87,18
Berita terkait
- Wujudkan Generasi Muda Islami dengan STQH
- Pemkot Rayakan Paskah Tahun 2019
- PKK KB Kesehatan Kecamatan Gedongtengen Maju Lomba Tingkat Nasional
- Tanam sayur, buah dan ternak lele untuk kemandirian pangan
- Pemkot Yogya Terus Genjot Pembentukan Kampung Panca Tertib
- Hari ini, Kpu Kota Yogya Distribusikan Logistik Pemilu
- Unik, Karikatur Capres Dan Cawapres Hadir di Tegalrejo
- Walikota Ajak Tingkatkan Ibadah Dibulan Ramadhan
- Pemkot Yogyakarta Berupaya Kendalikan Kasus Covid-19
- Ribuan Warga Ikuti Jalan Sehat Bank Jogja
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemkot Yogya Serahkan Tali Asih POPDA 2022
Heroe Poerwadi memanen Terong di halaman rumah warga
Merti Kampung Bangunrejo Dimeriahkan Sederet Kesenian
Sulap Sampah Jadi Lampion Warnai Lomba Lingkungan Hidup
SE Walikota Perkuat Gerakkan Zero Sampah Anorganik Per Januari 2023
Kantor Kesatuan Bangsa Adakan Bimbingan Teknis Bagi Partai Politik Penerima Bantuan Keuangan
Sambut Bulan Ramadhan, Karangwaru Gelar Kirab Budaya Merti Dusun
Sang Duta Ayodia Tampil Memukau di Ajang Pawai Budaya Nusantara Apeksi 2019