Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Otomotif
Pelaku Wisata Diminta Ciptakan Narasi Positif Jogja
PLN2025-02-15 17:25:26【Otomotif】0rakyat jam tangan
Perkenalanklasemen egypt premier leagueMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta pelaku wisata untuk membangun narasai positif Kota bolahiu
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta pelaku wisata untuk membangun narasai positif Kota Yogyakarta. Menurutnya hal tersebut kini menjadi kunci utama dunia pariwisata.
“Sekarang ini semua informasi wisata diakses melalui media sosial,bolahiu kalau kita tidak bisa membangun narasi positif tentu akan kalah,” ucapnya saat membuka Workshop Kuliner dan Belanja di Prawirotaman Gallery Hotel, Selasa (23/7/2019).
Pihaknya meminta pelaku wisata untuk mulai membuat cerita menarik tentang semua obyek wisata yanga ada di Kota Yogyakarta, tidak hanya destinasi namun juga tentang kuliner.
“Melihat perkembangan wisata kuliner saat ini, yang sedang digemari sebenarnya adalah cerita atau story telling tentang makanan itu sendiri. Sehingga orang tertarik tidak hanya pada rasanya saja,” ucapnya.
Disisi lain, Heroe juga mendorong kampung wisata untuk mengambil bagian tersebut. Kampung wisata diharapkan bisa menghadirkan sesuatu yang natural yang justru menjadi daya tarik para wistawan.
Menurutnya kampung wisata harus bisa juga mengajak wisatawan untuk menyelami kehidupan di kampung wisata. “Wisata masa kini tidak hanya membuat wisatawan melihat, tapi juga menikmati sensasi maupun pengalaman merasakan langsung,” ujarnya.
Karena sekarang ini, sambungnya, pariwisata yang menarik adalah yang dapat memberikan experience atau pengalaman. Misal, menyiapkan paket menari yang dapat diikuti oleh wisatawan dengan menyediakan baju tari yang praktis siap dipakai, atau bisa juga wisatawan diajak untuk belajar membatik.
Ia juga menekankan pentingnya membangun sekaligus mempertahankan karakter Yogyakarta di tengah ketatnya persaiangan industri wisata yang begitu marak belakangan ini.
“Kita harus tetap membuat Yogyakarta memiliki karakter yang kuat, Yogyakarta kota seni dan budaya harus dikuatkan agar orang mau datang,” ucap Heroe.
Pihaknya menilai Kalau hanya wisata semua tempat bisa dibuat, bahkan bisa lebih bagus, termasuk dengan mereplikasi yang sudah ada. Seperti Palembang yang baru saja membuat wisata malam dengan julukan “Malioboro dua”.
Untuk mendorong hal tersebut, Heroe mengajak seluruh pemangku kepentingan dunia wisata untuk melakukan sejumlah perbaikan. Termasuk Hotel, Heroe meminta agar hotel memberikan nuansa Yogyakarta yang kuat.
“Selain kuliner dan desain bangunan dan interior, hotel juga harus bisa menghadirkan nilai-nilai khas Yogyakarta, jangan sampai karakter Yogyakarta kita gerus sendiri,” tandasnya. (Tam)
Besar!(878)
Artikel sebelumnya: Masjid Sarana Edukasi Mengatasi Stunting di Masyarakat
Artikel selanjutnya: Menuju Zona Integritas, Kantor Pertanahan Kota Jogja Gandeng Pemkot
Berita terkait
- Wawali Launching Dua Unit Ambulansmu Mergangsan
- Wayang Sampah Karya Iskandar Menjelajah Hingga Luar Negeri
- Ratusan Warga Menari Topeng Meriahkan Festival Jeron Beteng
- Baznas Kota Yogya Raih Nilai Audit Syariah Tertinggi se-Indonesia
- Wujudkan Rumah Ibadah Ramah Anak di Kota Yogya
- Sistem Sosial Masyarakat Unsur Penting Penanggulangan Bencana
- Pemberian Insentif untuk Rois dan Ustadz, Tingkatkan Kualitas Dakwah di Yogya
- Pemkot Imbau Lurah dan Mantri Pamong Praja Sukseskan FKP Regsosek 2023
- Wakil Walikota Yogyakarta lantik Pusaka Adventure
- Sumber Air PDAM Tirtamarta Melimpah dan Aman Dikonsumsi
Berita hangat
Rekomendasi berita
PMI Kota Yogyakarta Satu-satunya di DIY Layani Donor Plasma Konvalesen
Gelar Seni Budaya Suryodiningratan Tampilkan Dalang Perempuan
Pemkot Yogya Ikuti Exit Meeting Pemeriksaan LKPD Tahun 2022
Pembangunan di Kota Yogya Harus Berbasis Pengurangan Resiko Bencana
Pemkot Yogya Vaksinasi Massal Pelaku Hotel dan Restoran
Kementrian PPPA RI Apresiasi Langkah Pemkot dalam Pemenuhan Hak Anak
Kampung Wisata Suryatmajan Berwarna Suguhkan Seni Mural Ikonik Kota Jogja
Delapan Kelurahan di Kota Yogya Jadi Contoh Program Pengendalian Terpadu HIV/AIDS