Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > IKN
Nyadran dan Apeman Tradisi Masyarakat Jelang Puasa
PLN2025-03-17 15:51:17【IKN】7rakyat jam tangan
Perkenalanmusik4d slot loginMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Ruwahan merupakan tradisi dalam menyambut bulan puasa dengan memanjatkan puja dan puji syukur pada T asianbookie livescore 90
Ruwahan merupakan tradisi dalam menyambut bulan puasa dengan memanjatkan puja dan puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Ruwahan yang berasal dari kata Ruwah yang merupakan nama bulan bulan ke 8 dalam penanggalan Jawa karya Sultan Agung.
Ruwah juga berasal dari bahasa Arab ruh (jamak arwah) yang berarti jiwa atau roh. Sehingga di bulan Ruwah orang Jawa menandainya dengan kegiatan mengingat kematian melalui ziarah kubur dan mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia.
Ziarah pada bulan Ruwah juga disebut nyadran yang memiliki makna dan filosofi tentang keimanan pada Tuhan,asianbookie livescore 90 agar dalam hidup ini mereka yang tengah hidup di dunia tetap mengingat tentang asal-usulnya (sangkan paraning dumadi) yang secara biologis adalah dengan cara menghormati dan mendoakan leluhur atau nenek moyang yang menurunkan (melahirkan) kita.
Hal itu disampaikan oleh abdi dalem Kraton Yogyakarta yang juga Ketua Pokdarwis Kelurahan Kadipaten RM Rahadyan Chandra Ismaya pada Senin (14/3) di nDalem Kaneman, Kraton Yogyakarta.
“Nyadran dalam Islam juga mengingatkan kita pada kematian. Dengan mengingat kematian, maka tindak-tanduk kita akan lebih terarah, kehidupan kita semakin dekat dengan Allah Ta’ala. Kita tidak berani untuk melakukan hal-hal yang dimurkai-Nya,” kata Chandra.
Selain nyadran Chandra juga menyampaikan tentang tradisi apeman dimana masyarakat memasak makanan berupa ketan, kolak dan apem yang kemudian disedekahkan dengan cara dibagikan ke tetangga dalam satu lingkungan. Sedekah atau saling berbagi ini selain mengukuhkan tali persaudaraan juga membangun rasa kebersamaan antar warga.
Apeman bisa dilakukan secara pribadi oleh masing-masing keluarga dan bisa juga secara kolektif dengan bergotong royong se-kampung membuat apem secara bersama-sama.
Ketan yang berasal dari kata Khotan dalam bahasa Arab, bermakna kesalahan. Sehingga adanya ketan dalam apeman mengisyaratkan makna permohonan maaf keluarga atas kesalahan para leluhurnya. Selain itu ketan yang lengket merupakan simbol eratnya tali silaturahmi.
Kolak berasal dari khologo dalam bahasa Arab dan dari kata tersebut terbentuk kata kholiq atau khaliq. Sehingga kolak memiliki makna agar didekatkan pada Sang Khaliq. Harapan yang sama juga dimohonkan untuk para leluhur. Kolak yang manis dan bersantan, maksudnya mengajak persaudaraan bisa lebih dewasa dan barokah.
Sedangkan apem berasal Affum atau Alwan dalam bahasa Arab , yang berarti permintaan maaf baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga yang meninggal. Serta kebulatan tekad untuk memohon perlindungan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Implementasi apeman merujuk pada hikmah “penyiapan mental sebelum menempuh puasa di bulan Ramadan”, di mana kita diajarkan untuk saling bersedekah. Tradisi ini mengajarkan masyarakatnya untuk selalu berbagi dengan apa yang dimilikinya, mempererat tali silaturrahim, serta memberikan pelajaran indahnya kebersamaan dan kerukunan hidup.
Chandra juga menyampaikan bahwa Sabtu (12/3) Kelurahan Kadipaten menggelar Festival Pisungsung Ruwahan Kadipaten ke VIII. Dalam kegiatan itu setiap kampung membuat apeman yang penilaiannya dilakukan dari mulai masak hingga penyajian dan mengirimkan kesenian untuk meramaikan kegiatan itu. Hasil penilaian apeman dan kesenian dipadukan untuk menentukan kejuaraannya. (ant)
Besar!(347)
Artikel sebelumnya: Satukan Perspektif Antargenerasi Lewat Film 'Kembali Pulang'
Artikel selanjutnya: Gudeg Jogja Gerakan Sedekah Paket Makan Baznas Kota
Berita terkait
- Pemkot Yogya Siapkan Vaksinasi Booster Covid-19
- Kota Yogya Terbaik Pertama dalam Perlindungan Anak di Indonesia
- Aceh Belajar Pelayanan Publik di Kota Yogya
- 30 IKM Kain Yogya Siap Naik Kelas di Pameran Seloka
- Tes Urine ASN Antisipasi Penyalahgunaan Narkotika
- Pemkot Yogya Gandeng BPD DIY Dalam Pengentasan Kemiskinan
- Pemkot Akan Tambah TPST untuk Kurangi Sampah
- Aleksa Hadirkan Informasi Tentang Yogyakarta
- RT/RW Kemantren Danurejan Periode 2022-2024 Dikukuhkan
- Pentingnya Peran Tokoh Masyarakat Edukasi Politik Santun
Berita hangat
Rekomendasi berita
Revolusi Sampah Kota Yogya, Akhir 2023 Targetkan Bebas Sampah Anorganik
Dorong Integrasi dan Kolaborasi Pelaku Pariwisata
Tim Pemenangan Dukung Kontingen Kota Yogya Juara Umum PORDA DIY ke-16
Wawali Serahkan Hadiah Lomba Vlog Demokrasi Tingkat SMP
Kota Jogja Kirimkan 377 Atlet pada POPDA DIY Tahun 2023
Walikota Lantik 64 Pegawai Pemkot Yogya
Gebyar Foto dan Pameran Keris Semarakkan HUT Kota Jogja
Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Cerminkan Akuntabilitas Pemerintahan