Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Lestari

Wujudkan Kota Inklusi Lewat Musrenbang Tematik Disabilitas

PLN2025-02-15 18:55:47【Lestari】7rakyat jam tangan

Perkenalandemo slot seperti asliMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mengad pengeluaran sydney sgp hk

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tematik disabilitas tahun 2022. Musrebang tematik bertujuan menjaring masukan dari kelompok dan lembaga disabilitas untuk program kegiatan terkait disabilitas di Kota Yogyakarta pada tahun 2023.

Asisten Umum Sekretariat Daerah Pemkot Yogyakarta Kris pengeluaran sydney sgp hkSarjono Sutejo mengatakan musrenbang tematik disabilitas adalah kegiatan strategis yang penting untuk menentukan arah ke depan pembangunan Kota Yogyakarta. Terutama terkait perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta.

“Kami bersama Dinsosnakertrans akan menampung masukan-masukan khususnya terkait hasil musrebang tahun 2022 untuk program kegiatan di 2023. Apapun masukan yang terkait dengan pengembangan disabilitas, khususnya sarana prasarana dan sebagainya,” kata Kris Sarjono saat membuka musrebang tematik disabilitas di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Rabu (16/3/2022).

Dia menyatakan hasil musrebang akan ditampung di Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta dan disatukan dengan program- program di tingkat kota. Oleh sebab itu dalam kegiatan itu melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah agar program atau masukan dari teman-teman dan kelompok-kelompok disabilitas ini nanti bisa tertampung semuanya.

Pemkot Yogyakarta mencatat jumlah penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta sebanyak 3.447 jiwa. Kegiatan musrenbang tematik itu untuk mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota inklusi guna memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas secara menyeluruh.

“Tetap kita pertahankan kota inklusi. Dengan cara, salah satunya adalah menampung segala kebutuhan masukan supaya nanti bisa lebih berkembang lagi. Khususnya terkait pemberian layanan bagi teman-teman disabilitas,” tambahnya.

Meskipun kegiatan itu diampu Dinsosnakertrans, tapi pihaknya menegaskan semua organisasi perangkat daerah di Pemkot Yogyakarta harus memberikan perhatian khusus terkait dengan program-program kegiatan tentang disabilitas. Dengan demikian dalam pelaksanaanya benar-benar bisa memenuhi kebutuhan teman-teman disabilitas.

“Sejak dari sarana prasarana pelayanan dan sebagainya semua harus benar-benar memenuhi dan mempermudah disabilitas di Yogyakarta. Perlu nanti ada evaluasi juga di wilayah kemantren kelurahan puskesmas dan sebagainya. Masih adakah yang melaksanakan pelayanan di wilayah tapi belum memberikan semacam akses yang cukup representative bagi disabilitas,” jelas Kris.

Sementara itu Wakil Ketua Komite Disabilitas Kota Yogyakarta Nurul Sa’adah menyebut usulan dan masukan akan diskusikan dan dipilah yang menjadi kegiatan prioritas untuk diusulkan. Musrenbang tematik disabilitas itu untuk menyaring dan memastikan bahwa usulan- usulan apakah sudah diusulkan melalui wilayah atau belum. Jika belum masuk akan disaring melalui forum itu dan akan disinergikan dalam musrenbang tingkat Kota Yogyakarta.

“Jadi memang ada beberapa alat saring untuk memastikan bahwa usulan-usulan berkaitan dengan pemberdayaan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas Kota Yogyakarta itu bisa difasilitasi, dilaksanakan dan mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah,” pungkas Nurul. (Tri)

 

 

 

Besar!(249)